Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kenapa Jangan Pakai Unit Pixel di CSS

CSS best practices, em vs rem, pixel alternative CSS, viewport units CSS

Bayangkan ini: Kita sedang bekerja keras mendesain website yang keren abis. Tombolnya serba bulat, font-nya nyentrik tapi tetap elegan, dan warna-warnanya pas banget kayak kopi dengan takaran gula yang sempurna. Tapi tunggu, kenapa kok tampilannya beda banget di HP teman kita? Itu karena... jeng jeng jeng... kita pakai pixel (px) untuk semua ukuran CSS.

Mari kita bahas kenapa itu adalah ide yang kurang bagus dan bagaimana caranya memperbaikinya. Kalau kita merasa bingung di tengah-tengah artikel, tenang saja, semuanya akan menjadi lebih jelas setelah ngopi (atau teh, kalau kita tim teh).

Apa Itu Pixel dalam CSS?

Pixel (px) adalah unit absolut dalam CSS. Maksudnya, satuan ini tidak berubah-ubah, tidak peduli di mana kita melihatnya. Satu piksel di layar laptop sama dengan satu piksel di layar ponsel, secara teknis. Tapi di dunia nyata? Itu cerita lain.

Layar modern sekarang punya resolusi tinggi atau istilahnya "high-density displays". Contohnya, perangkat seperti iPhone atau MacBook dengan layar Retina punya lebih banyak piksel dalam satu inci dibanding layar biasa. Jadi, ukuran "1px" di layar biasa akan terlihat lebih kecil di layar Retina. Akibatnya, desain kita yang terlihat sempurna di laptop malah jadi "kecil banget" di ponsel atau perangkat lain.

Kenapa Jangan Pakai Pixel?

Responsivitas Adalah Kunci

Kita hidup di era di mana orang mengakses web dari mana saja: laptop, tablet, ponsel, bahkan smartwatch. (Bayangkan kalau nanti ada yang browsing pakai kulkas pintar!) Karena perangkat ini punya berbagai ukuran layar, kita butuh desain yang fleksibel. Nah, pixel itu kaku. Kalau kita pakai pixel, desain kita akan terlihat bagus di satu perangkat tapi kacau di perangkat lain.

Misalnya, tombol yang kita buat dengan ukuran "50px" mungkin terlihat pas di layar laptop, tapi di ponsel, tombol itu jadi kecil banget sehingga susah diklik. Dan kalau tombol itu terlalu kecil, orang-orang bisa frustrasi dan kabur dari website kita. Ouch.

Accessibility Itu Penting

Pernah dengar tentang web accessibility? Intinya, kita ingin membuat web yang bisa diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang punya keterbatasan visual. Banyak pengguna mengubah pengaturan ukuran font di browser mereka agar teks lebih mudah dibaca. Kalau kita menggunakan pixel untuk menentukan ukuran font, pengaturan ini jadi tidak berfungsi. Hasilnya? Pengguna kita terjebak dengan ukuran teks yang mungkin terlalu kecil atau terlalu besar.

Sebaliknya, kalau kita menggunakan unit relatif seperti "em" atau "rem", ukuran font akan menyesuaikan dengan pengaturan pengguna. Ini berarti kita lebih peduli pada pengalaman mereka. (Dan siapa sih yang tidak suka dengan orang yang pengertian?)

SEO dan Kecepatan Website

Tahu nggak? Google juga peduli pada responsivitas dan kecepatan website. Jika desain kita nggak responsif (karena kita keukeuh pakai pixel), Google bisa menilai website kita kurang ramah pengguna. Akibatnya, peringkat SEO kita bisa turun. Dan kita semua tahu, posisi di halaman pertama Google itu seperti emas.

Selain itu, desain yang tidak responsif bisa memaksa browser untuk melakukan perhitungan tambahan saat me-render halaman, yang akhirnya memperlambat waktu loading.

Apa yang Sebaiknya Kita Gunakan?

Gunakan Unit Relatif: em dan rem

em dan rem adalah unit relatif yang fleksibel.

  • em: Ukurannya relatif terhadap elemen induk (parent element). Jadi, kalau elemen induknya punya ukuran font "16px" dan kita set elemen anaknya ke "2em", ukurannya jadi 32px.
  • rem: Ukurannya relatif terhadap elemen root (biasanya tag <html>). Jadi, kalau ukuran font root adalah "16px", maka "1rem" selalu sama dengan 16px, tidak peduli di mana elemennya berada.

Kenapa Ini Penting?

Ketika kita menggunakan em dan rem, kita menciptakan desain yang lebih fleksibel dan mudah untuk diubah. Misalnya, kalau suatu saat kita perlu memperbesar semua teks di website, kita cukup mengubah ukuran font di elemen root, dan seluruh elemen yang menggunakan rem akan menyesuaikan.

Persentase untuk Lebar

Daripada menetapkan lebar elemen dengan pixel (misalnya, width: 300px;), lebih baik kita gunakan persentase (misalnya, width: 50%;). Ini membuat elemen kita menyesuaikan dengan lebar layar pengguna.

Sebagai contoh:

.container {
  width: 80%;
  margin: 0 auto;
}

Dengan cara ini, elemen "container" akan selalu memenuhi 80% dari lebar layar, apa pun ukuran perangkatnya.

Gunakan Viewport Units: vw dan vh

vw (viewport width) dan vh (viewport height) adalah unit yang sangat berguna untuk membuat desain responsif.

  • 1vw adalah 1% dari lebar viewport.
  • 1vh adalah 1% dari tinggi viewport.

Ini sangat berguna untuk elemen yang ukurannya perlu bergantung pada layar pengguna. Contohnya:

.hero {
  height: 100vh; /* Elemen akan setinggi layar */
  width: 100vw; /* Elemen akan selebar layar */
}

Best Practices dalam CSS (Tanpa Pixel)

  1. Tetapkan Root Font Size yang Logis

    Biasanya, ukuran font default di browser adalah 16px. Kita bisa tetap menggunakannya sebagai dasar untuk rem, sehingga mudah menghitung ukuran relatif. Misalnya:

    html {
      font-size: 16px;
    }
    
    body {
      font-size: 1rem; /* Sama dengan 16px */
    }
  2. Gunakan Sistem Grid

    Framework seperti Bootstrap atau CSS Grid sangat membantu kita membuat layout yang fleksibel. Dengan sistem ini, kita bisa menentukan kolom dengan persentase, bukan pixel.

  3. Gunakan Media Queries

    Media queries membantu kita mengatur tampilan berdasarkan ukuran layar. Misalnya:

    @media (max-width: 768px) {
      .container {
        width: 90%;
      }
    }
  4. Gunakan CSS Variables

    CSS variables membuat kita bisa mengatur nilai global yang mudah diubah. Misalnya:

    :root {
      --main-font-size: 16px;
      --spacing: 1rem;
    }
    
    body {
      font-size: var(--main-font-size);
      margin: var(--spacing);
    }

Kesimpulan

Menggunakan pixel di CSS itu seperti mencoba mengatur semua orang di dunia untuk memakai ukuran sepatu yang sama. Tidak fleksibel, tidak nyaman, dan jelas tidak responsif. Dengan beralih ke unit relatif seperti em, rem, atau viewport units, kita menciptakan desain yang adaptif, ramah pengguna, dan lebih baik untuk SEO.

Jadi, yuk tinggalkan pixel dan sambut masa depan web design yang lebih fleksibel dan inklusif!

Posting Komentar untuk "Kenapa Jangan Pakai Unit Pixel di CSS"